Jika orang bilang menulis itu
merapikan kenangan, maka aku ingin berujar bahwa membaca membuatku tenggelam.
Seperti beberapa hari belakangan ini, ketika kuputuskan berkata “iya” kepada
jiwa yang izin hendak bersua. Bohong kalau kukatakan bahwa aku tak tenggelam. Hatiku
lebih dari sekedar paham untuk menjelaskan sejauh mana ia telah menelisik jauh ke
dalam. Kalau ini bisa disebut jatuh cinta, maka ingin ku ucapkan selamat kepada
hati yang sedang berbunga. Kini, si hati menyadari, bahwa memang benar
cinta tak harus memiliki. Aku terlalu
lama terperangkap dengan definisi cinta yang “saru”. Yang menuntut untuk begini
dan begitu. Nyatanya mencintaimu itu sederhana. Tidak perlu takut kau pergi,
pun tak perlu takut kau akan mati. Kalau-kalau si hati ini sedang demam
merindu, ia hanya butuh menenggak tulisanmu. Kembali membaca dan tenggelam.
Semakin menelisik ke dalam, dan hanyut secara diam-diam.
No comments:
Post a Comment