Kadang,
aku terfikir.
Mengapa
aku harus menjalani kehidupan sepelik ini?
Jika
dari awal, Tuhan telah menuliskan serangkaian daftar takdirku
Detik
ini angin membawaku kebarat,
Lalu
ketimur,
Berbelok
selatan,
Kemudian
menyeberang ke utara
Begitu
seterusnya, hingga tiba dimana aku kehilangan arah
Kebingungan,
Bimbang,
Lalu,
sejurus kemudian menangis
Bertanya-tanya
Menjadi
frustasi
Berharap
mati saja
Lalu
depresi
Dan
kembali bertanya-tanya
Sebenarnya
mengapa harus seperti ini?
Berjalan
diatas arena yang bahkan sudah sejak awal tersedia aturan langkahnya
Yang
menjadi permasalahan, aku tidak tahu isi aturan itu
Aku
tidak tahu, esok aturan apa yang akan kujalani
Hanya
mencari,
Menebak,
Melangkah,
Dan
menunggu jawaban
Jika
langkahku tepat dengan daftar aturan, pelangi akan kurengkuh
Namun
jika langkahku salah, hujan deras akan bersenandung
Yang
menjadi pertanyaanku sekarang,
Sampai
kapan aku mampu menemukan daftar terakhirku?
No comments:
Post a Comment